Spabaansuerte.com – Jakarta, 28 September 2025, 18:47 WIB – L’Oréal Indonesia merayakan 45 tahun kehadirannya dengan meluncurkan buku The Essentiality of Beauty. Buku ini menegaskan bahwa kecantikan bukan hanya soal penampilan, melainkan penggerak ekonomi, budaya, dan pemberdayaan diri. Oleh karena itu, L’Oréal menggelar bedah buku di hadapan 500 mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 19 September 2025 untuk membuka wawasan Gen Z tentang peran kecantikan. Berikut ulasan tentang dampak kecantikan terhadap ekonomi dan kesehatan mental.
Kecantikan sebagai Penggerak Ekonomi
Industri kosmetik Indonesia berkembang pesat. Nilai pasarnya mencapai Rp175 triliun pada 2024, naik 50% dalam tiga tahun. “Sektor ini termasuk yang tercepat di Indonesia,” ujar Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs L’Oréal Indonesia. Selain itu, industri ini melibatkan petani hingga peneliti. Misalnya, L’Oréal menggunakan nilam Sulawesi untuk parfum.
Peluang karier di sektor ini sangat luas. Anda bisa menjadi influencer, peneliti, atau wirausahawan. L’Oréal Yasulor mengekspor 60% produknya ke 20 negara, menciptakan 26.884 lapangan kerja. Dengan demikian, proyeksi pertumbuhan 48% pada 2025 menjanjikan peluang besar bagi generasi muda.
Kecantikan untuk Kesejahteraan Mental
Kecantikan mendukung kesehatan mental. Buku The Essentiality of Beauty menyebut 80% perempuan merasa bahagia dan 88% lebih percaya diri setelah menggunakan kosmetik. Sebaliknya, 98% individu dengan masalah kulit melaporkan gangguan emosional. “Perawatan diri membantu Gen Z menjaga keseimbangan emosional,” kata Melanie.
Gen Z menggunakan lebih dari lima produk skincare harian. Oleh karena itu, rutinitas ini menjadi investasi dalam kesejahteraan mental. Selain itu, program L’Oréal seperti Maybelline Brave Together membantu 126.955 orang mengatasi kecemasan, sementara Head Up melatih 2.338 penata rambut untuk edukasi kesehatan mental.
Harmoni Multidimensi dalam Penampilan
Rismi Juliadi, Dekan UMN, menyebut kecantikan sebagai harmoni pikiran, sikap, dan interaksi. “Ini membangun kepercayaan diri dan kualitas hidup,” ujarnya. Gen Z seperti Brandon melihat penampilan sebagai kombinasi fisik dan mental. Sementara itu, Florencia menekankan aura positif sebagai daya tarik.
Pendekatan ini relevan bagi generasi muda. Dengan demikian, kosmetik menjadi sarana ekspresi diri dan pemberdayaan. Anda dapat memperkuat identitas melalui rutinitas perawatan yang sederhana.
Keberlanjutan dalam Industri Kosmetik
Gen Z mengutamakan keberlanjutan. Sebanyak 82% bersedia membayar lebih untuk produk ramah lingkungan. Oleh karena itu, L’Oréal mendukung L’Oréal for the Future. Misalnya, pabrik Jababeka menggunakan energi terbarukan sejak 2023. Selain itu, Garnier Micellar Water memakai kemasan daur ulang, dan parfum Libre menggunakan nilam lokal.
“Keberlanjutan adalah budaya konsumsi baru,” ujar Cendera Rizky, pembicara di UMN. Dengan memilih produk ramah lingkungan, Anda berkontribusi pada masa depan yang lebih baik.
Langkah Praktis untuk Generasi Muda
Ikuti langkah berikut untuk memanfaatkan potensi kosmetik:
- Eksplorasi Identitas: Gunakan kosmetik untuk menemukan gaya pribadi. Coba makeup looks atau skincare sesuai kebutuhan.
- Kembangkan Karier: Jelajahi profesi seperti influencer atau peneliti. Ikuti pelatihan L’Oréal untuk keterampilan.
- Prioritaskan Perawatan Diri: Sisihkan waktu untuk skincare sebagai self-care. Ini mendukung kesehatan mental.
- Dukung Keberlanjutan: Pilih produk dengan kemasan daur ulang atau bahan alami.
L’Oréal juga mendorong inovasi melalui Beauty Tech. Misalnya, aplikasi pengenalan warna rambut membantu Anda memilih produk secara digital. Dengan demikian, teknologi ini memperluas pengalaman personal.
Pemberdayaan Diri melalui Kosmetik
Agatha Chelsea, content creator, menegaskan kosmetik membantu Gen Z menemukan jati diri. “Ini membuat kita merasa baik,” katanya. Oleh karena itu, pilih produk yang sesuai untuk memperkuat kepercayaan diri. Misalnya, rutinitas skincare menjadi cara ekspresi diri.
L’Oréal memberdayakan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan. Program ini membantu ribuan perempuan membuka bisnis kosmetik. Dengan demikian, kosmetik menjadi alat untuk kemandirian ekonomi dan komunitas yang kuat.
Kesimpulan
Buku The Essentiality of Beauty menegaskan bahwa kecantikan mendorong ekonomi dan kesejahteraan mental. Dengan pasar Rp175 triliun dan peluang karier luas, industri ini menjanjikan masa depan cerah. Selain itu, perawatan diri dan produk berkelanjutan memperkuat identitas. Oleh karena itu, jadikan kosmetik sebagai alat pemberdayaan diri untuk kehidupan yang lebih baik.
