Kabar mengenai Farel Prayoga mualaf di usia yang masih belia, 13 tahun, memang mengejutkan banyak pihak. Namun, di balik itu tersimpan sebuah kisah perjalanan spiritual yang mendalam dan penuh ketulusan. Penyanyi cilik yang kini beranjak remaja ini tak hanya sekadar memilih keyakinan, tetapi juga melalui proses yang mengharukan, bahkan sampai dua kali mengucapkan kalimat syahadat demi memantapkan hatinya.
Penasaran bagaimana detail perjalanannya? Yuk, kita selami lebih jauh pengakuan Farel yang kini juga tengah memperdalam ilmu agamanya.
Memantapkan Hati: Kisah Farel Prayoga Mualaf di Usia Muda
Siapa sangka, di balik penampilannya yang ceria di panggung, Farel Prayoga menyimpan pergolakan batin yang membawanya pada sebuah keputusan besar. Farel mengaku bahwa ia kini beragama Islam, sebuah pilihan yang datang dari hati nuraninya sendiri.
Bukan Sekadar Ikut-ikutan: Pilihan Hati Farel
Menjadi seorang mualaf bukanlah hal yang ia lakukan secara terburu-buru. Farel Prayoga mengungkapkan bahwa ia telah merenungi makna hidup secara mendalam, meski usianya masih sangat muda. Keputusan ini murni datang dari dirinya sendiri, tanpa paksaan dari siapa pun.
“Keluarga tahulah. Iya, kalau masalah agama aku enggak mau sembunyi-sembunyi,” tegas Farel, menunjukkan transparansi dan keberaniannya.
Orang tua Farel pun ternyata sangat mendukung. Mereka menganggap bahwa Farel sudah cukup dewasa untuk membuat pilihan sepenting ini, sehingga mereka memberikan restu penuh. Ini menunjukkan betapa matangnya Farel dalam menentukan arah perjalanan spiritual artis di usianya yang masih muda.
Dua Kali Mengucap Syahadat, Kenapa?
Nah, ini bagian yang paling menarik. Farel Prayoga ternyata tidak hanya mengucapkan syahadat sekali, melainkan dua kali! Apa alasannya?
Momen pertama terjadi saat ia dibimbing oleh manajernya yang terdahulu. Namun, ada perasaan yang mengganjal di hati Farel. Ia merasa kurang yakin dan seolah-olah keputusan itu bukan sepenuhnya dari keinginannya sendiri.
“Aku syahadat tuh kebetulan pernah sama manajerku ya yang pertama. Cuma aku kayak ngerasa tuh kurang yakin gitu loh,” ungkap Farel jujur.
Karena itulah, Farel memutuskan untuk mengulang kembali pengucapan syahadat. Kali ini, ia ingin benar-benar tulus dan mantap. Bersama Om Rais (manajernya saat ini), Farel dibawa ke Masjid Raya Baiturrahman di Aceh untuk memantapkan keislamannya di usia 13 tahun itu.
Pilihan untuk mengucapkan syahadat kedua ini menunjukkan tekad Farel untuk memantapkan pilihan hidup dan keyakinannya, memastikan bahwa ia benar-benar ikhlas dalam memeluk agama Islam.
Perjalanan Spiritual yang Terus Berlanjut
Setelah resmi menjadi seorang muslim, komitmen Farel Prayoga mualaf tak berhenti sampai di situ. Ia kini aktif memperdalam ilmu agama, dimulai dari belajar membaca Iqra.
Belajar dan Mendalami Agama di Tengah Kesibukan
Meski jadwalnya sebagai penyanyi padat, Farel tetap meluangkan waktu untuk belajar Iqra. Ia mengaku saat ini sudah sampai Iqra 3.
“Aku baru Iqra 3. Kesulitannya apa ya, wajarnya anak belajar sih paling kayak hafal-hafalin gitu-gitu biasanya masih lupa-lupa, gitu-gitu aja sih paling,” cerita Farel santai.
Ini adalah langkah awal yang patut diacungi jempol. Proses belajar seperti ini memang butuh kesabaran dan ketekunan. Farel menunjukkan bahwa ia serius dalam mendalami keyakinan barunya, bahkan di tengah kesibukannya sebagai publik figur. Semoga semangatnya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus panduan belajar agama Islam.
Kisah Farel Prayoga mualaf ini membuktikan bahwa pilihan agama adalah urusan pribadi yang sangat mendalam. Dengan ketulusan hati dan dukungan keluarga, Farel menunjukkan kematangan spiritual yang luar biasa di usianya yang masih sangat muda. Sebuah perjalanan yang patut dihargai!
